Penerapan Augmented Reality Berbasis Lokasi dalam Mobile Virtual Tour
Perkembangan teknologi telepon pintar yang didukung komponen perangkat keras seperti kamera, Wi-Fi, GPS, dan sebagainya, serta oleh sistem operasi platform mobile seperti Android, iOS, Symbian, dan sebagainya mendorong maraknya implementasi berbagai teknologi di lingkungan mobile, termasuk teknologi mobile virtual tour. Mobile virtual tour adalah aplikasi yang digunakan untuk menemukan lokasi serta informasi terkait lokasi tersebut melalui perangkat mobile. Makalah ini membahas pemanfaatan teknologi augmentedreality berbasis lokasi dalam pembangunan mobile virtual tour.Augmented reality berbasis lokasi merupakan perpaduan dua teknologi, yaitu augmented reality (AR) dan location-basedservice (LBS).
Sistem yang diimplementasikan difokuskan untuk menyelesaikan masalah interaktifitas pada mobile virtual tour, yang mencakup pengintegrasian berbagai jenis konten seperti teks, gambar, dan video untuk menampilkan informasi, serta penerapan prinsip user generated content yang memungkinkan penambahan data dilakukan oleh pengguna sehingga proses pengumpulan data menjadi praktis. Sistem yang dikembangkan mengikuti arsitektur client-server, dengan client terdiri dari aplikasi web dan aplikasi mobile. Aplikasi mobile diimplementasikan menggunakan sistem operasi Android. Data utama yang digunakan disebut POI (Pointof Interest) yang merepresentasikan objek menarik di sekitar pengguna. Informasi lokasi POI disimpan dalam koordinat lintang (latitude) dan bujur (longitude).
Metode pemetaan lokasi POI di dunia nyata terhadap posisi POI di layar perangkat memanfaatkan sudut antara lokasi POI dengan arah pandang kamera serta kemiringan perangkat terhadap garis horizon. Hasil pengujian menunjukkan bahwa teknologi augmentedreality berbasis lokasi dapat mengintegrasikan berbagai tipe konten untuk menyediakan informasi, namun masalah yang dihadapi adalah kecilnya akurasi informasi lokasi yang diperoleh melalui komponen GPS (Global Positioning System) pada perangkat mobile ketika aplikasi digunakan di ruangan tertutup. Sementara itu, pengujian lain menunjukkan user generated content dapat dipertimbangkan sebagai cara untukmengumpulkan data secara praktis, namun kelemahannya adalah tidak ada jaminan kebenaran data karena tidak ada mekanisme validasi masukan.
Analisa : Setelah membaca tulisan diatas saya dapat menganalisa bahwa penerapan augmented reality berbasis lokasi dalam mobile virtual tour dengan mengimplementasikan sistem operasi android dengan penambahan data maka pengguna memungkinkan kemudahan dalam mendapatkan data dengan praktis. Mobile virtual ini adalah aplikasi yang digunakan untuk menemukan lokasi serta informasi terkait lokasi tersebut menggunakan mobile. Sehingga ketika kita berada di suatu tempat dan ingin mencari tempat atau lokasi tujuan, kita dapat menggunakan aplikasi ini dan memberikan data atau informasi dengan praktis dan cepat. Namun aplikasi ini mempunyai kelemahan yaitu tidak ada jaminan kebenaran data karena tidak ada mekanisme validasi masukan sehingga ke akuratan data atau nformasi yang diberikan belum pasti benar atau akurat.
Referensi : caturaharjo.blogspot.com
Sistem yang diimplementasikan difokuskan untuk menyelesaikan masalah interaktifitas pada mobile virtual tour, yang mencakup pengintegrasian berbagai jenis konten seperti teks, gambar, dan video untuk menampilkan informasi, serta penerapan prinsip user generated content yang memungkinkan penambahan data dilakukan oleh pengguna sehingga proses pengumpulan data menjadi praktis. Sistem yang dikembangkan mengikuti arsitektur client-server, dengan client terdiri dari aplikasi web dan aplikasi mobile. Aplikasi mobile diimplementasikan menggunakan sistem operasi Android. Data utama yang digunakan disebut POI (Pointof Interest) yang merepresentasikan objek menarik di sekitar pengguna. Informasi lokasi POI disimpan dalam koordinat lintang (latitude) dan bujur (longitude).
Metode pemetaan lokasi POI di dunia nyata terhadap posisi POI di layar perangkat memanfaatkan sudut antara lokasi POI dengan arah pandang kamera serta kemiringan perangkat terhadap garis horizon. Hasil pengujian menunjukkan bahwa teknologi augmentedreality berbasis lokasi dapat mengintegrasikan berbagai tipe konten untuk menyediakan informasi, namun masalah yang dihadapi adalah kecilnya akurasi informasi lokasi yang diperoleh melalui komponen GPS (Global Positioning System) pada perangkat mobile ketika aplikasi digunakan di ruangan tertutup. Sementara itu, pengujian lain menunjukkan user generated content dapat dipertimbangkan sebagai cara untukmengumpulkan data secara praktis, namun kelemahannya adalah tidak ada jaminan kebenaran data karena tidak ada mekanisme validasi masukan.
Analisa : Setelah membaca tulisan diatas saya dapat menganalisa bahwa penerapan augmented reality berbasis lokasi dalam mobile virtual tour dengan mengimplementasikan sistem operasi android dengan penambahan data maka pengguna memungkinkan kemudahan dalam mendapatkan data dengan praktis. Mobile virtual ini adalah aplikasi yang digunakan untuk menemukan lokasi serta informasi terkait lokasi tersebut menggunakan mobile. Sehingga ketika kita berada di suatu tempat dan ingin mencari tempat atau lokasi tujuan, kita dapat menggunakan aplikasi ini dan memberikan data atau informasi dengan praktis dan cepat. Namun aplikasi ini mempunyai kelemahan yaitu tidak ada jaminan kebenaran data karena tidak ada mekanisme validasi masukan sehingga ke akuratan data atau nformasi yang diberikan belum pasti benar atau akurat.
Referensi : caturaharjo.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar