- Definisi
Birokrasi
berasal dari kata bureau yang artinya meja atau kantor dan kata kratia
diartikan sebagai suatu pemerintahan. Dalam bahasa inggris birokrasi
disebut dengan civil service. Dalam kamus akademi perancis pada tahun
1978 dengan arti kekuasaan, pengaruh, dari kepala dan staf biro
pemerintahan. Dalam kamus bahasa jerman edisi 1813 mendefenisikan
birokrasi sebagai wewenang atau kekuasaan yang berbagai departemen
pemerintah dan cabang-cabangnya.
Sedangkan pada kamus italia terbit 1823 mengartikan birokrasi sebagai kekuasaan pejabat di dalam administrasi pemerintahan.
Pada
awal abad ke-19, balzac memaparkan citra birokrasi dan mempopulerkannya
di perancis. Demikian dengan john gorres, melihat birokrasi sebagai
institusi sipil yang mirip kedudukan tentara. Bahkan prinsipnya sama
dengan tentara : disiplin, kelompok, promosi, sentralisasi dan
penghargaan.
John
stuart mill, dalam teori politiknya, birokrasi memiliki arti penting
yaitu : keterampilan dan kemampuan politik yang tinggi.
Menurut max weber birokrasi adalah sebagai bagian dari usaha yang luar biasa untuk membukukan konsep-konsep sosial.
Weber mengemukakan 5 keyakinan sebagai berikut :
- Hukum adalah sistem abstrak
- sedangkan administrasi mengurus kepentingan organisasi
- Manusia menjalankan otoritas dan mematuhi tatanan impersonal
- Anggota taat hukum
- Kepatuhan ditunjukan kepada tatanan impersonal
Berdasarkan
definisi beberapa ahli birokrasi adalah suatu sistem kontrol yang
dirancang berdasarkan aturan-aturan yang rasional dan sistematis
bertujuan mengkoordinasi dan mengarahkan aktivitas-aktivitas kerja
individu untuk menyelesaikan tugas-tugas administrasi berskala besar (
dari Blau & Meyer,1971;Coser & Rosenberg,1976;mouzelis dalam
setiawan,1998).
Dalam
kamus bahasa indonesia birokrasi merupakan sistem pemerintahan yang
dijalankan oleh pegawai karena telah berpegang pada hirarki dan jenjang
jabatan.
Dalam
suatu organisasi, baik organisasi pemerintahan maupun swasta, baik
dalam bidang niaga/perusahaan maupun bidang sosial, birokrasi merupakan
sistem kerja yang menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan
pekerjaan kertas atau paper work.
- Keuntungan dan kelemahan birokrasi
Untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan birokrasi merupakan syarat pokok
yang harus dibina dan dikembangkan sehingga merupakan suatu birokrasi
yang kuat. Dengan adanya birokrasi yang kokoh dan kuat suatu negara
tidak akan terombang ambing oleh perubahan politik, kebijaksanaan,
peraturan perundang-undangan yang baru.
Disamping
keuntungan yang dapat diperoleh dari birokrasi yang baik, dalam tubuh
birokrasi juga terdapat beberapa kelemahan. Kelemahan pokok dalam
birokrasi adalah sifat regid atau kaku dari birokrasi. Sifat regid dari
birokrasi mengakibatka kurang fleksibel karena segala urusan terlalu
terkait oleh suatu ketentuan, peraturan, prosedur yang pada umumnya
berbelit-belitsehingga ,e,bosankan bagi yang memiliki kepentingan yang
mendadak tergesa-gesa dengan waktu yang terbatas, tentu mereka tidak
banyak berbuat apa-apa kecuali menunggu kepentingan itu selesai sesuai
dengan aturan dan prosedur yang ditentukan.
Kelebihan birokrasi menurut max weber :
- Ada aturan, norma dan prosedur untuk mengatur organisasi
- Ada spesialisasi pekerjaan dan job description yang jelas
- Ada hirarki otoritas yang formal, sehingga memudahkan pengkoordinasian
Kekurangan birokrasi menurut max weber
- Hirarki otoritas yang formal cenderung kaku
- Aturan dan kontrol yang terlalu rinci menyebabkan impersonality atau melupakan unsur-unsur kemanusiaan
- Birokratisme
Jika
birokrasi itu baik maka segala urusan dapat berjalan dan di selesaikan
dengan baik. Namun jika dalam prakteknya banyak hal dan urusan tidak
dapat berjalan seperti yang diharapkan sehingga menimbulkan kemacetan
dan hambatan. Hambatan yang terjadi bukan karena birokrasi namun
birokrasi yang tidak baik.
Menyebut
Birokrasi dalam arti negatif dengan istilah birokratisme. Birokratisme
mengacu pada sifat keterpakuan pada rutinitas, penolakan terhadap
inovasi, keengganan memikul tanggung jawab, kekakuan dalam menerapkan
aturan, kecendrungan menunda pekerjaan (Dawam Raharjo; Prisma,1986).
Birokratisme muncul karna beberapa hal yaitu :
- Ada
sementara pejabat/pegawai yang terlalu berpegang teguh pada
ketentuan/peraturan yang berlaku, tidak dapat meneyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi yang sedang berlangsung
- Tidak
adanya human relation yang harmonis dalam instansi sehingga antara
pejabat satu dengan lainnya tidak saling mengenal meskipun berada dalam
satu lingkungan
- Pejabat/pegawai memperlambat urusan dengan maksud-maksud tertentu
- Organisasi terdiri dari beberapa unit dan masing-masing unit terletak saling berjauhan
- Pejabat/pegawai menunjukkan kekuasaannya
- Pejabat/pegawai menentang kebijaksanaan pimpinan
- Kebijaksanaan yang ditetapkan tidak dimengerti bawahan sehingga kebijaksanaan tidak dapat dilakukan
- Pejabat/pegawai tidak mau menerima perubahan dalam sistem. Metode dan prosedur kerja
- Pejabat/pegawai
tidak menyadari mereka sesungguhnya adalah abdi negara, yang harus
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat, bukan
sebaliknya.
- Faktor kepemimpinan juga dapat mempengaruhi birokratisme. Hal ini tergantung dari tipe kepemimpinan seorang pimpinan.
Ada beberapa tipe kepemimpinan yaitu :
- Tipe
leadership yaitu suatu tipe dimana seseorang leader mengadakan hubungan
langsung dengan bawahan tidak melalui jalur-jalur hirarki yang
ditetapkan. Tipe ini akan mengakibatkan timbulanya sentralisasi
kepemimpinan, seolah-olah semua instruksi datang dari pimpinan.
- Tipe
non-persoanal leadership yaitu suatu tipe dimana seorang pimpinan dalam
mengadakan hubungan dengan para bawahan melalui saluran hirarki yang
telah ditetapkan.
Referensi
http://communicationista.wordpress.com/2009/12/19/max-weber-theory-of-bureaucracy/
Martin Albrow, Birokrasi,(yogyakarta: Tiara Wacana, cet.3,2004).
http://dwi-handayani.blogspot.com/2013/01/birokrasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar